Friday 13 March 2015 0 comments

New LIAR: Kuda Mas (Kurir dan Gadis Manis) ; Bagian Kedelapan

Menembak Intan 
Waktu yang dijanjikan telah tiba. Irgi kembali mendatangi rumah Cicik untuk menjajakan donat. Ia tetap beralasan mengantar makanan, walaupun sebenarnya ada tujuan lain yang lebih penting. Cicik dan Lili keluar menyambut Irgi, kemudian membeli beberapa donat kentang. Setelah membayar donat, Lili berkata lirih pada Irgi, “Sebentar lagi dia keluar. Tunggu ya?”

0 comments

New Mbah Poleng "Manusia Harimau" ; Bagian Enam

Bagian Enam

Waktu berlalu sangat cepat, khususnya bagi Karno dkk yang masih terperangkap di desa Kidung Angker. Malam pun tiba. Hanya manusia bernyali seribu yang berani tinggal sendirian di Kidung Angker. Kini beralih sebentar ke tempat lain, yang tentunya masih dekat dengan tempat tinggal siluman harimau itu. Di semak belukar dan alang-alang lebat, tampaklah tiga pria bertubuh kekar. Yang satu agak pendek, sudah agak tua. Usianya kira-kira 37 tahun. Sedangkan yang dua agak tinggi
0 comments

RENUNGAN | Jangan Berlebihan Menyanjung Uje

Bab Terakhir

RENUNGAN 


Ustadz Jefry Al-Bukhari rahimahullah memang jempolan. Beliau bisa dibilang sosok komplit. Sudah ganteng, ramah, murah senyum, suaranya bagus. Beliau bisa bergaul dengan siapapun. Itulah sebabnya beliau dijuluki ‘Ustadz Gaul.’ Setelah beliau pergi untuk selamanya, sebagian besar masyarakat Indonesia merasa kehilangan. Hingga kini mayoritas masyarakat Indonesia masih terus mengenangnya. Kharismanya mengalahkan beberapa orang besar yang pernah lahir di bumi Nusantara ini.
0 comments

Pipik dan Ustadz M | Jangan Berlebihan Menyanjung Uje

Bab Lima

Pipik dan Ustadz M

Mungkin sebagian dari para pembaca yang budiman, entah sebagian besar atau kecil, sudah mendengar tentang gosip kedekatan Pipik, janda almarhum Uje, dengan seorang ustadz berinisial M. Setelah dilacak, Ustadz M itu mengarah ke Ustadz Mohay. Tentu gosip ini menjadi tambahan cobaan buat Pipik. Belum lega ketegangan dengan keluarga almarhum suami, sekarang Pipik harus mendapat ujian yang tidak ringan. Selain dekat dengan almarhum Uje, ustadz M itu juga dekat dengan Pipik dan keempat anaknya. Kabarnya Adiba dan adik-adiknya memanggil Ustadz M ‘Abi’, sebagaimana mereka memanggil Uje. Namun Pipik langsung membantah dengan berkata, “Itu fitnah.”

0 comments

Jangan Berlebihan Menyanjung UJE | Jangan Berlebihan Menyanjung Uje

Bab Empat 

Jangan Berlebihan Menyanjung UJE

Sekarang kita sampai di Bab Utama naskah ini. Bab ini bisa dibilang inti atau Pembahasan Utama dalam naskah singkat ini. Awal Ramadhan 1434 H kemarin Penulis mengikuti kursus komputer gratis yang diselenggarakan oleh salah satu lembaga kursus di Yogyakarta. Salah satu guru teknisi komputernya bernama Edi (bukan nama sebenarnya), seorang pemuda dewasa yang usianya 3-4 tahun di bawah Penulis, sekitar 30-31 tahun. Siang itu, setelah kursus, Penulis dan Edi mendapat kesempatan untuk berduaan. Saat itulah kami berbincang banyak tentang almarhum Ustadz Jefry Al-Bukhari. Sang Guru Penulis bertutur:

Saturday 30 August 2014 0 comments

Ibadah yang Ideal | Jangan Berlebihan Menyanjung Uje

Bab Tiga

Ibadah yang Ideal

Suatu ketika, ada tiga lelaki yang mendatangi rumah istri-istri Nabi Saw. Mereka ingin mengetahui ibadah beliau selama ini. Salah satu dari mereka berkata, “Seperti apakah perbedaan kami dengan Rasulullah Saw? Beliau orang yang dosanya telah diampuni, baik dosa yang telah lewat maupun yang akan datang.” Artinya, Rasulullah Saw itu orang suci, yang terpelihara dari dosa, tapi beliau masih sangat rajin beribadah. Secara umum, para sahabat Nabi dan masyarakat Madinah mengetahui aktivitas beliau di masjid dan di pasar. Namun untuk aktivitas rumah tangga beliau, aktivitas yang sifatnya sudah pribadi, hanya diketahui oleh keluarga beliau dan para pembantunya semacam Abdullah bin Mas’ud dan Anas bin Malik.

0 comments

Jangan Ghuluw (Berlebihan) | Jangan Berlebihan Menyanjung Uje


Bab Dua

Jangan Ghuluw (Berlebihan)

Seorang Muslim diperintahkan untuk menghormati dan mencintai sesamanya. Terhadap para ulama dan orang sholeh, perintah untuk menghormati itu lebih ditekankan. Allah SWT memberi penghargaan terhadap orang-orang yang berilmu. Dalam salah satu surat di Al-Quran, Allah SWT berfirman: “Katakanlah, apakah sama antara orang-orang yang berilmu dengan yang tidak berilmu?” [QS Az-Zumar (39) ayat 9]

Dalam firman-Nya yang lain: “Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman dan berilmu di antara kamu beberapa derajat (lebih tinggi dari hamba-hamba-Nya yang lain).” [QS Al-Mujadilah (58) ayat 11]

 
;