Friday 13 March 2015

Pipik dan Ustadz M | Jangan Berlebihan Menyanjung Uje

Bab Lima

Pipik dan Ustadz M

Mungkin sebagian dari para pembaca yang budiman, entah sebagian besar atau kecil, sudah mendengar tentang gosip kedekatan Pipik, janda almarhum Uje, dengan seorang ustadz berinisial M. Setelah dilacak, Ustadz M itu mengarah ke Ustadz Mohay. Tentu gosip ini menjadi tambahan cobaan buat Pipik. Belum lega ketegangan dengan keluarga almarhum suami, sekarang Pipik harus mendapat ujian yang tidak ringan. Selain dekat dengan almarhum Uje, ustadz M itu juga dekat dengan Pipik dan keempat anaknya. Kabarnya Adiba dan adik-adiknya memanggil Ustadz M ‘Abi’, sebagaimana mereka memanggil Uje. Namun Pipik langsung membantah dengan berkata, “Itu fitnah.”


Pipik merasa sangat terganggu dengan gosip tersebut. Pipik juga merasa tidak enak dengan pihak yang digosipkan sedang dekat dengan dirinya, terutama karena pria itu memiliki istri dan anak. Ia bertutur,

“Jujur saja, saya sudah capek harus konfirmasi atau menegaskan terus. Saya sudah bilang, sekarang ini saya fokus mengabdi kepada Allah, mendidik dan menafkahi anak-anak. Sekarang saya menjadi Umi sekaligus Abi mereka. Untuk soal gosip, saya sudah biasa difitnah. Bahkan sejak suami masih ada pun kami berdua sudah sering difitnah ini-itu. Saya justru nggak enak sama dia (Ustadz Mohay), terutama anak dan istrinya. Mereka pasti terganggu dengan semua berita ini. Padahal semua ini hanya fitnah.”

“Sekarang saya mau konsentrasi ke empat buah hati saya, terutama Adiba, si sulung yang sudah menginjak remaja. Sekarang yang saya punya cuma anak-anak. Tugas saya mendidik mereka, karena mereka memegang estafet dakwah abinya.”

***** 

Cukup Dekat

Habib Alkaf, salah satu sahabat Ustadz M, tidak ingin berita miring ini semakin melebar. Ia langsung menanyakan gosip tersebut ke Ustadz M. Saat ditemui di Masjid Salman Alfarisi Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Timur, Habib Alkaf bertutur,

“Saya dan Ustadz M teman dekat. Kami sama-sama rekan dai. Malam ini juga saya ingin meluruskan isu tidak sedap yang sedang berkembang di media. Isu tentang kedekatan Umi Pipik dengan Ustadz M itu fitnah yang kejam. Sampai detik ini, anak-anak almarhum Uje masih memanggil Ustadz M Om, bukan Abi. Jadi Ustadz M dan Umi Pipik tidak ada hubungan sama sekali.”

Untuk mempertegas kedekatan Pipik dengan Ustadz M cuma fitnah, Habib Alkaf juga menunjukkan obrolan BBM-nya dengan Ustadz M, dan inilah isi BBM tersebut:

“Ana (aku/ saya) tidak peduli sama fitnah dan gosip. Ana tahu semuanya, cuma tetap Allah yang Maha Mengetahui. Ana tetap berusaha tenang, karena pihak yang difitnah sering dapat rejeki nomplok.”

Menanggapi pertanyaan media tentang Ustadz M tidak ikut muncul, Habib Alkaf hanya menjawab, “Ustadz M memang memutuskan untuk tidak keluar di hadapan publik. Beliau merasa tidak ada kepentingan untuk itu, jadi buat apa nongol di publik untuk ketemu wartawan? Sebab kenyataannya memang nggak ada apa-apa di antara beliau dengan istri almarhum Uje.”

Lebih lanjut ia bertutur, ”Saya minta kepada semua pihak untuk tidak membesar-besarkan berita tentang keluarga almarhum Uje. Masalah ini sifatnya pribadi, jadi harusnya diselesaikan dengan musyawarah keluarga. Masalah yang seperti ini harusnya jangan diumbar ke publik, soalnya nggak ada sisi edukasi-nya sama sekali.”

Namun Habib Alkaf mengakui kalau Ustadz M memang cukup dekat dengan keluarga besar Uje. Ketika Uje meninggalkan Pipik dan keempat anaknya untuk selamanya, Umi Tatu dan Jafar Shidiq, adik Uje, mempercayai Ustadz M untuk mengurus semua keperluan. Dengan demikian, kedekatan Ustadz M dengan keluarga besar almarhum Uje hanya sebatas teman baik, teman dekat atau sahabat, tidak lebih dari itu.

*****

Uje Menjadi yang Terakhir

Pipik telah menjelaskan, kedekatannya dekat Ustadz M itu hanya gosip, bahkan fitnah kejam. Kebenaran itu diperkuat oleh kesaksian Habib Alkaf, salah satu sobat almarhum suaminya. Wanita kelahiran Semarang itu berkata,

“Selama Uje masih hidup, almarhum berhubungan baik dengan Ustadz M. Begitu juga dengan saya dan istri Ustadz M. Saya kenal baik dengan istri beliau. Beliau dan almarhum teman lama, akrab dan dekat, jadi Insya Allah nggak ada yang begitu-begituan.”

Sampai sekarang Pipik tidak atau belum kepikiran untuk menikah lagi. Hati dan pikirannya benar-benar ia curahkan ke empat buah hatinya, juga berdakwah melanjutkan tugas sang suami tercinta. Wanita cantik mantan model itu bertutur,

“Saya sudah bilang berkali-kali, dari suami meninggal sampai saat ini, saya tidak dekat dengan pria manapun. Saya dan suami dipisah oleh kematian. Dia menjadi yang terakhir untuk saya, jadi saya juga berharap bisa menjadi yang terakhir untuk dia.”

*****

Komentar Ibunda Uje tentang Ustadz M

Umi Tatu Mulyana ikut angkat bicara tentang kedekatan Pipik dengan seorang pria berinisial M tersebut. Umi Tatu bertutur, “Kalau Pipik memang mau menikah lagi, calon teman hidupnya harus yang lebih segalanya dari Uje. Calon teman hidupnya harus yang lebih sholeh dari Uje, lebih pintar dari Uje, lebih ganteng dari Uje, lebih ramah dari Uje, dan lain-lain. Kalau kriteria itu sulit ditemukan, ya minimal yang seperti Uje.”

Komentar dan Koreksi:

Pernyataan Umi Tatu ini cukup aneh jika dilihat dari tindakan beliau dan keluarga beliau. Ucapan ini kami anggap cukup aneh karena tidak sama dengan tindakannya. Sekarang ini Pipik sudah bukan apa-apanya Umi Tatu, Ustadz Awan, Ustadz Jafar Shidiq, dan saudara-saudara Uje yang lain. Namun kalau ada yang bilang Pipik masih menantunya Umi Tatu, ya silahkan saja karena itu tidak salah.

Hanya saja, kalau Pipik masih dianggap bagian dari keluarga besar Uje, kenapa ia tidak diberitahu saat makam suami tercintanya dipugar menjadi megah? Kenapa Pipik hanya disuruh diam dan menerima keputusan pemugaran makam Uje? Ini kan cukup aneh. Inilah yang membuat Pipik merasa dilangkahi. Pipik jelas bingung dan terkejut melihat makam suaminya berubah total. Padahal kemarin-kemarin, saat ia dan Adiba, Abizar, dan kedua adiknya, entah siapa namanya, berziarah, makam sang suami tercinta masih sederhana, masih berupa gundukan tanah dengan rerumputan hijau. Sehari sebelum melihat makam Uje berubah total, Pipik mengaku didatangi Uje lewat mimpi. Dalam mimpinya itu Pipik melihat sang suami tercinta bersedih, bersedih karena orang-orang meributkan makamnya. Orang-orang ingin menghormatinya, dan salah satu bentuknya dengan memperindah makamnya. Padahal ia sendiri sudah berpesan atau berkata kepada sang istri tercinta, bahwa makamnya kelak dibuat sederhana saja, hanya berupa gundukan tanah dengan rerumputan di atasnya. Ia berkata begitu karena ia sudah tahu kalau makam seperti itulah yang lebih mendekati atau lebih sesuai dengan Sunnah Rasul.

Kami hanya berharap, semoga sosok Uje yang mendatangi Pipik lewat mimpinya itu benar-benar arwahnya Uje, Insya Allah, bukan jin atau makhluk halus yang menyerupai Uje. Amin. Kita semua harus sadar, kita semua harus waspada kalau jin itu bisa menyerupai siapapun, kecuali Rasulullah Saw, para Nabi dan para sahabat yang mulia. Jadi kalau sosok yang mendatangi Pipik betul-betul arwahnya Uje (semoga saja, Insya Allah), ini bisa menjadi pelajaran bagi pihak yang mendukung pemugaran makam Uje menjadi indah dan megah.

Dengan demikian, kalau Umi Tatu melangkahi Pipik soal pemugaran makam putra tercintanya, berarti Umi Tatu sudah tidak menganggap Pipik sebagai menantunya, anaknya, atau bagian dari keluarga besarnya. Kalau sudah begitu, harusnya Umi Tatu tidak usah mengatur atau mengurus Pipik lagi, termasuk soal calon teman hidupnya Pipik kelak. Umi Tatu tidak usah menentukan calon teman hidupnya Pipik setelah Uje nanti, jika Pipik memang ingin mencari lagi. Umi Tatu jangan mewajibkan calon suaminya Pipik harus begini dan begitu. Umi Tatu jangan mewajibkan calon suaminya Pipik harus yang lebih ganteng dari Uje, lebih sholeh dari Uje, lebih ramah tamah dari Uje, dan lebih-lebih yang lain.

Namun pernyataan kami ini baru seandainya. Seandainya Pipik hendak mencari teman hidup setelah Uje kelak, Umi Tatu tidak usah menentukan calon teman hidup mantan menantunya itu harus yang lebih segalanya dari Uje. Jika Umi Tatu ikut menentukan, berarti Umi Tatu dan Ustadz Aswan, putra sulungnya, harus mengaku bersalah karena sudah melangkahi Pipik dalam pemugaran makam Ustadz Jefry.

*****
bersambung ... BAB TERAKHIR

0 comments:

Post a Comment

 
;